Logitech internasional memutuskan untuk mengolah limbah plastik yang dihasilkan dari produknya setelah masa pakainya berakhir, atau dibuang oleh konsumennya (post-consumer recycled). Sebuah keputusan berani di tengah ancaman limbah plastik yang sudah merusak masa depan bumi. Langkah Logitech ini dibarengi dengan kesadaran bahwa salah satu bahan yang paling banyak digunakan di Logitech adalah plastik. Maka mereka berinvestasi dalam ekonomi sirkular dengan mendaur ulang dan menggunakan kembali post-consumer recycled. Baca Juga: Hiiii…Keyboard Lebih Jorok Ketimbang Dudukan Kloset! “Kami sedang dalam langkah merancang produk untuk masa depan. Prioritas kami adalah dapat memberikan dampak signifikan dan jangka panjang untuk mengurangi karbon, dengan cara menerapkan desain untuk prinsip keberlanjutan di seluruh proses pengembangan produk,” kata Prakash Arunkundrum, Global Head of Operations and Sustainability di Logitech, sebagaimana dalam rilis yang diterima
Featured
Hiiii…Keyboard Lebih Jorok Ketimbang Dudukan Kloset!
Dalam sebuah penelitian, keyboard memiliki tingkat bakteri yang tinggi. Bahkan keyboard yang dipakai bersama, memiliki lebih banyak bakteri daripada yang digunakan secara pribadi. Jumlahnya, lebih banyak dari pada dudukan kloset kita! Penelitian merupakan kesimpulan dari beberapa penelitian dan diungkap National Center for Health Research yang terdiri dari Sarah Miller RN, Keris Krennhrubec, dan Diana Zuckerman, PhD. Para peneliti Universitas Arizona menemukan bahwa rata-rata desktop memiliki bakteri 400 kali lebih banyak daripada bakteri pada dudukan toilet. Studi tersebut mengambil sampel dari kantor-kantor di seluruh Amerika Serikat. Penelitian juga menunjukkan bahwa meja wanita cenderung menyimpan lebih banyak bakteri daripada pria. Rumah Sakit Memorial Northwestern Chicago juga menjadi obyek penelitian. Hasilnya, ditemukan dua jenis bakteri, Enterococcus faecium dan Staphylococcus aureus, yang kebal obat dapat bertahan hingga
Tips Fotografi: Motret Gerhana Matahari Bisa Merusak Sensor Kamera
Berkat pemberitaan masif gerhana matahari di Indonesia, kita asumsikan banyak orang sudah tahu tidak boleh melihat matahari secara langsung. Dari sudut fotografi, kita perlu menggunakan filter, misalnya menggunakan kacamata anti ultra violet. Namun, apakah sudah banyak yang tahu kalau kamera juga perlu filter saat mengabadikan momen langka itu? Sinar ultra violet matahari, termasuk saat gerhana matahari, bisa merusak retina mata kita. Kamera tidak memiliki retina. Bagian kamera yang akan rusak saat tertembus sinar ultra violet adalah sensor. Fotografer profesional Enche Tjin menyarankan untuk memasang filter ND (Neutral Density) pada lensa kamera. Filter ini akan meredam cahaya yang masuk ke dalam lensa sehingga sensor kamera tidak terbakar. Contoh filter ND Filter ND bermacam-macam, ada yang 3 stop (ND8), dan ada yang 10 stop (ND400). Minimum