Beberapa waktu lalu, AMD mencatatkan capian terbaru. Mereka mengumumkan, telah melampaui target 25x20 Efisiensi Energi dari target yang telah ditetapkan pada 2014 untuk meningkatkan efisiensi energi prosesor mobile 25 kali pada 2020. Prosesor mobile AMD Ryzen 7 4800H yang baru memberikan peningkatkan efisiensi energi pada pengukuran baseline 2014 sebesar 31,7 kali. Hal ini turut mempengaruhi peningkatan daya baterai, performa yang lebih baik, biaya energi yang lebih rendah dan pengurangan dampak lingkungan akibat komputasi. “Kami selalu fokus pada efisiensi energi untuk prosesor kami, tetapi pada 2014 kami memutuskan untuk lebih menekankan pada kemampuan ini,” kata Chief Technology Officer dan Executive Vice President, Technology and Engineering, AMD, Mark Papermaster, 26 Juni 2020. Hal ini sedikit banyak turut meningkatkan performa laptop-laptop yang ditenagai oleh AMD. Melalui situs laptopmag.com dan AMD Indonesia,
Month: June 2020
Zoom Jadi Bukti Kita Punya Kecerdasan AQ Selain IQ dan EQ
Pandemi Covid-19 telah merubah kebiasaan hidup kita semua. Bahkan selepas pandemi ini akan muncul kenormalan baru (new normal). Satu hal yang diduga akan menjadi new normal adalah pemanfaatan rapat online melalui platform. Hal ini seiring dengan jumlah pengguna internet dan pengguna media sosial di seluruh dunia telah meningkat lebih dari 300 juta selama dua belas bulan terakhir. Berikut adalah data yang disajikan oleh We Are Social, Hootsuite dan Kepios serta GlobalWebIndex dalam tajuk “Coronavirus Multi-Market Study.” Saat ini, sekurangnya ada 4,57 miliar orang menggunakan internet, atau meningkat lebih dari 7 persen. Begitu pula dengan pengguna media sosial yang tumbuh pesat, naik lebih dari 8 persen sejak April 2019 hingga mencapai 3,81 miliar. Peningkatan konsumsi internet dan media sosial tak lepas dari kebijakan karantina di seluruh dunia sebagai dampak
Dynabook Indikasikan Pasar Laptop di Indonesia Menggiurkan dan Cocok untuk WFH
Produsen laptop Toshiba yang telah berganti baju menjadi Dynabook kembali masuk Indonesia. Setelah memutuskan berhenti produksi dan kembali tahun lalu, di 2020 ini Dynabook berencana hadir melalui Satellite Pro L40-G. Senjata andalan penerus Portégé X30 dan Tecra X40 ini terletak di jeroannya. Ada CPU Intel generasi 10 dan kartu grafis NVIDIA GeForce MX250. Paduan keduanya, ditambah kapasitas memori sebesar 2GB GDDR5, memampukan pengguna melakukan aktivitas multitasking yang berat. Entah buat editing foto, video, serta kebutuhan video conference calls. “Semua perangkat kami dirancang dengan menyesuaikan perubahan konsumen dalam bekerja dan Satellite Pro L40-G adalah perangkat yang dapat memenuhi semua kebutuhan para pekerja untuk tetap produktif sepanjang hari,” kata Wong Wai Meng, General Manager, Product Strategy for Mobile Computing Solutions, Devices & IoT, Dynabook Singapura dalam rilisnya. Tampilan fitur Laptop Dynabook Satellite
Memilih Mouse Logitech: Canggih itu Udah Pasti, Tapi yang Penting Bongsor
Tak mudah mencari mouse yang nyaman di genggaman. Secara jari-jari saya panjang. Saya juga butuh mouse yang berdaya tahan tinggi karena mouse berada di garda terdepan dalam pekerjaan editing foto dan video. Hal ini saya alami beberapa tahun yang lalu. Ukuran mouse umumnya standar dan mungkin bagi kebanyakan orang ukuran itu sudah enak dipakai. Sedangkan untuk ukuran besar masuk kategori mouse gaming. Saya tidak mampu membelinya karena mahal, sedangkan yang murah merknya tidak terkenal dan/ atau masih pakai kabel. Dalam periode pencarian itu, saya memakai mouse beberapa kali dari 3 merk yang berbeda. Hahaha..serius juga kan usaha saya mencari mouse yang nyaman. Akhirnya hampir 2 tahun ini saya memakai Mouse Logitech M590 Silent Wireless Mouse. Si merah ini tidak terlalu besar, tetapi sudah cukup nyaman dengan “sandaran”
Hadapi Covid-19, Qlue dan Juragan Aplikasi Lain Turun Gunung
Jumlah kasus covid-19 semakin hari semakin mengkhawatirkan. Ada banyak upaya yang telah dilakukan Pemerintah untuk mencegah penyebaran virus dari Wuhan ini. Kali ini, peran teknologi mau tidak mau turun gunung untuk membantu. Per hari ini, Jumat 27 Maret 2020 sudah ada 1.046 kasus orang terinfeksi virus corona alias covid-19 di Indonesia. 913 orang dirawat, 46 sembuh, dan 87 meninggal. Kasus tertinggi masih dipegang Jakarta dengan 598 kasus, lalu Jawa Barat 98 kasus, Banten 84 kasus, dan Jawa Timur 66 kasus. Di tingkat global, covid-19 sudah berada di 199 negara, dengan jumlah orang terinfeksi 465.915 orang sedangkan mereka yang meninggal mencapai 21.031 orang. Memerangi covid-19 tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. Oleh karena itu Qlue meluncurkan Indonesia Bergerak, sebuah platform pelaporan warga dan informasi lengkap seputar Covid-19 di
Pengen Cuan Lebih, Kopi Harus Kawin dengan Teknologi
Popularitas kopi tengah menanjak di Indonesia. Saat kaum muda mendominasi generasi, mereka pun menjadi terdepan menentukan tren rasa kopi. Jumlah konsumsi kopi kita pun semakin tahun terus meningkat. Maka perlu acara tumplek blek pemangku kepentingan terkait kopi di satu acara, seperti BrewFest 2020, untuk meningkatkan industri kopi tanah air. “Tujuan (BrewFest) mengangkat pamor kopi dan teh yang sekarang disebut juga a new coffee,” Ario Fajar, Head of Marketing Toffin saat pembukaan BrewFest di Senayan City Jakarta, 21 Februari 2020. Toffin sendiri adalah distributor mesin kopi internasional. Dalam menyelenggarakan Brewfest 2020, Toffin menggandeng Cikopi.com sampai Minggu, 23 Februari 2020. Gelaran bertajuk Urban Coffee & Tea Festival itu telah berhasil menggabungkan tiga kegiatan sekaligus dalam satu kesempatan yakni Konferensi, Pameran, dan Apresiasi. “Untuk apresiasi kami menggandeng Zomato untuk memilih Best Coffee
Dubes Italia: Teknologi Canggih Pun Perlu Tampil Cantik
Di tengah perkembangan industry 4.0, teknologi semakin canggih. Nyatanya, teknologi yang terkesan teknis juga dituntut untuk tampil elegan. Canggih di dalam tidak cukup, tetapi perlu mendapat sentuhan stylist di luarnya. Inilah kiranya yang dipikirkan pencipta Eagle One, mesin kopi besutan Victoria Arduino. Duta Besar Italia untuk Indonesia, Vittorio Sandalli, secara eksplisit menyebut Eagle One sebagai perwujudan “beauty technology.” Menurutnya, yang hadir dalam acara peluncuran Eagle One di Jakarta, 15 Februari 2020, mesin diciptakan tidak sekadar mengedepankan kemajuan teknologi. Seorang produsen juga harus memperhatian desain mesin tersebut supaya tampak indah dan memiliki karya seni. Maka tidak mengherankan, Eagle One disebut oleh Federico Ippodimonte, South East Asia Manager Simonelli Group Asia Pacific PTE, sebagai salah satu masterpiece Simonelli Group, pemegang merk Victoria Arduino. Indonesia
Hadiahnya Esports Sudah Mengalahkan NBA dan FIFA
Kemajuan teknologi internet semakin memacu pertumbuhan industri e-sports atau olah raga elektronik. Beberapa lembaga survei menunjukkan bagaimana industri ini terus meraja baik di tingkat global maupun di Indonesia. Bahkan, dari segi penghasilan, e-sports sudah mengalahkan olah raga fisik seperti NBA dan FIFA. Pada tahun 2018, lembaga survei Newzoo memprediksi industri e-sports tahun 2018 kemarin mencapai angka US$ 905.6 juta atau setara dengan Rp.12,3 triliun, atau tumbuh 38 persen dari 2017. Pertumbuhan tersebut, 77 persennya atau US$694 juta berasal dari dana investasi langsung (sponsor atau iklan) dan tidak langsung (hak siar media dan lisensi konten). Salah satu contoh pendapatan tidak langsung adalah melalui tayangan pertandingan e-sports di Twitch dan YouTube. Newzoo mencatat ada empat turnamen major di tahun 2018 yang mampu menghasilkan akumulasi hingga 190 juta jam viewers. Keempat event game tersebut adalah League
Qlue Ditinggal Jakarta, Tapi Kini Dipakai Instansi Lain
Qlue sempat menjadi andalan Pemda DKI Jakarta dalam mendukung smart city. Namun, di era Gubernur Anies Baswedan, aplikasi ini mulai ditinggalkan. Uniknya, saat era Ibu Kota berakhir, Qlue dipercaya Pemda lain dan Swasta. Bahkan kini perusahaan besutan Rama Raditya diguyur dana melimpah. Belum lama ini, Qlue mengumumkan bahwa pihaknya telah mendapatkan suntikan dana dari Venture Capital (VC) milik Telkom melalui MDI Ventures, dimana pendanaan ini dipimpin oleh Global Digital Prima (GDP) Venture. Qlue akan memanfaatkan dana ini untuk memperkuat sumber daya manusia supaya lebih banyak ahli di bidang teknologi dan bisnis. Mereka diarahkan untuk mengembangkan produk Artificial Intelligence (AI) dan The Internet of Things (IoT). Harapannya Qlue dapat meningkatkan layanan solusi smart city yang ditawarkan kepada setiap klien. “Misi kami sejak awal adalah untuk
Tampik Negara Lain, Qlue Fokus Wujudkan Indonesia Smart Nation
Penyedia ekosistem smart city Qlue sudah mulai dipakai di luar negeri, tetapi memilih untuk fokus memperbaiki Indonesia. "Sebenarnya kita sudah terpancing untuk mau keluar (negeri), cuman kita ingin ngebenerin di dalam negeri dulu. Karena itu, fokus kita masih di Indonesia," kata Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya, dalam satu kesempatan di Jakarta yang dihadiri penulis, 9 Mei 2019. Menurut Rama, Qlue yang lahir tahun 2014 sudah hadir di Malaysia sebagai solusi di salah satu mall, real estate, dan pabrik. Ada juga di Thailand, juga Myanmar. "Kalau di luar negeri itu sudah ada beberapa partner, tetapi itu bukan kantor kita sendiri, tetapi partner yang njualin produknya kita. Dalam waktu dekatlah kita akan ke sana. Namun demikian, fokus kita saat ini adalah ingin membuat Indonesia menjadi lebih baik." Dunia mengenal Qlue merupakan