
Setelah Malaysia, Filipina dan Jepang, kini Qlue menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan untuk mewujudkan smart transportation di Negeri K-Pop tersebut.
Penjajakan ini bersamaan dengan kerja sama yang dilakukan Intelligent Transport System (ITS) Indonesia dengan ITS Korea Selatan melalui penandatanganan MoU.
Baca Juga: Pasar Smart City Mencapai USD820 Miliar, Qlue Siap Masuk Jepang
“Sebagai bagian dari anggota ITS Indonesia, kami menyambut baik potensi kerjasama antara Qlue dengan entitas bisnis di Korea Selatan dalam mendorong pembangunan di era Society 5.0 yang berbasis digitalisasi untuk menghubungkan layanan transportasi, kesehatan, hingga tata kelola pelayanan publik,” kata President Qlue Maya Arvini dalam keterangan persnya, Rabu 6 Juli 2022.
Untuk mulai menjajaki pasar di Korea Selatan, Qlue akan melibatkan startup teknologi di Korea Selatan. Bersama mereka, Qlue akan menjawab persoalan sistem transportasi di seluruh dunia, dengan memulai ekspansi bisnis di pasar Asia.
Fokus Qlue untuk pengembangan Software as a Services (SaaS) dapat diintegrasikan dengan baik seiring dengan pesatnya digitalisasi di kota-kota besar di Korea Selatan seperti Seoul, Busan, dan Incheon. Sebagai contoh, sinergi antara sistematika transportasi yang terintegrasi dengan solusi Qlue dapat menghadirkan pengalaman bertransportasi yang lebih baik untuk masyarakat.
Qlue satu-satunya startup di Indonesia yang memiliki integrasi terbaik melalui solusi Qlue DTC (Dynamic Traffic Controller) dan Qlue Voice Guard yang dapat digunakan untuk membantu pengawasan dan pengaturan lampu lalu lintas secara cerdas dan terintegrasi berbasis AIoT. Sistem terintegrasi ini telah digunakan di kawasan Alam Sutera dan berhasil mengurangi kemacetan lalu lintas hingga 35%.

Selain Maya, penandatangan MoU tersebut juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan President ITS Indonesia William P. Sabandar. Qlue hadir sebagai bentuk partisipasi Qlue dalam penerapan smart transportation, pertukaran informasi, koordinasi teknis dan pembahasan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan ITS Asia Pacific Forum ke-19 pada 2024 mendatang.
Di kesempatan tersebut, Budi mengatakan, implementasi smart mobility yang menjadi salah satu pilar dalam teknologi smart city merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mendorong perekonomian Indonesia. “Kerja sama ini juga merupakan komitmen dalam meningkatkan pembangunan Indonesia dalam aspek transportasi.”
Sedangkan William berharap melalui kerja sama ini nantinya dapat mendorong semangat untuk bersinergi antara para pelaku bisnis di Indonesia dan Korea Selatan. “Kesepakatan bersama antara ITS Indonesia dan ITS Korea Selatan diharapkan dapat mempercepat kolaborasi teknologi serta sinergi di kedua negara, dan implementasi teknologi smart city oleh Qlue dapat membantu mewujudkan kolaborasi ini dengan baik.”
Baca Juga: Mari Awasi Pilkada Menggunakan Aplikasi Qlue
Di kesempatan terpisah, Pendiri dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, saat ini, implementasi solusi Qlue sudah dimanfaatkan di kota Minamichita, Jepang sejak 2021 lalu. Dalam waktu dekat, implementasi teknologi tersebut juga akan segera dilakukan pada lima kota lainnya di Jepang.
Qlue juga akan fokus dengan melakukan ekspansi di negara Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, Jepang, dan saat ini di Korea Selatan. Sedangkan di Indonesia, solusi Qlue saat ini sudah diimplementasi di lebih dari 80 kota dan akan terus bertambah pada 2022 ini. Kolaborasi implementasi teknologi smart city di Korea Selatan juga membuktikan bahwa inovasi teknologi berbasis smart transportation dan smart surveillance system Qlue yang terintegrasi dan ramah lingkungan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat urban yang kian akrab dengan era digital.
“Saya meyakini kolaborasi Qlue dengan entitas bisnis di Korea Selatan akan mendorong skalabilitas perusahaan sesuai visi kami untuk mempercepat perubahan positif di seluruh dunia,” ujar Rama.