You are here
Home > Featured > Kebutuhan Semikonduktor untuk Mobil Tinggi, Bagaimana Peluang Indonesia?

Kebutuhan Semikonduktor untuk Mobil Tinggi, Bagaimana Peluang Indonesia?

Facebooktwitterrssyoutubeby feather

Chip atau semikonduktor makin dicari seiring kebutuhan mobil pintar terus meningkat. Mulai tahun ini produksi mobil pintar tumbuh pesat. Indonesia bisa mengambil peran?

Direktur riset di ABI Research, James Hodgson, percaya bahwa jumlah pengiriman mobil pintar setiap tahunnya akan tumbuh pada CAGR sebesar 41% antara tahun 2024 dan 2030. CAGR adalah compounded annual growth rate, yakni tingkat pertumbuhan per tahun selama rentang periode waktu tertentu.

Baca Juga: Ada AMD Di Balik Fitur Canggih Mobil

“Di masa depan, produsen mobil akan menggunakan aplikasi kendaraan otonom untuk membentuk identitas merek mereka,” kata Hodgson di laman techwireasia-com, 12 Januari 2024.

Tentu, hal ini memaksa produsen mobil untuk membangun platform komputasi yang menghadirkan kecerdasan buatan (AI – artificial intelligence) yang kuat dan efisien. Menurut Hodgson, inilah periode yang sehat bagi pemasok SoC heterogen dengan komputasi AI-nya.

Dalam dunia semikonduktor, peluang ini ditangkap oleh AMD (Advanced Micro Devices). Di ajang Consumer Technology Association (CES) 2024, perusahaan semikonduktor dari AS itu meluncurkan SoC adaptif Versal AI Edge XA dan prosesor Ryzen Embedded V2000A Series.

Perangkat ini memberikan dukungan infotainment, keselamatan pengemudi tingkat lanjut, dan mengemudi otonom. SoC adaptif Versal AI Edge XA memberikan dukungan pada kamera depan, pemantauan dalam kabin, LiDAR, radar 4D, tampilan sekeliling, parkir otomatis dan mengemudi otonom.

Baca Juga: Mengenal Prosesor AMD Ryzen Threadripper 7000 Series Untuk Workstation Canggih

Sedangkan prosesor Ryzen Embedded V2000A Series ada di balik konsol infotainment hingga cluster digital dan tampilan penumpang. Prosesor ini memungkinkan kita memindahkan hiburan di rumah yang kini bisa dinikmati di dalam kendaraan.

“Kami bersemangat untuk menunjukkan pencapaian kami melalui kerja sama dengan mitra ekosistem kami yang akan memajukan masa depan industri otomotif,” kata Salil Raje, senior vice president and general manager, Adaptive and Embedded Computing Group, AMD.

Pernyataan Raje ini disampaikan secara tertulis pada Kamis, 4 Januari 2024. Kedua semikonduktor teranyar ini diperkenalkan di CES, 9-12 Januari 2024 di Las Vegas, Amerika Serikat.

Sumber: AMD

Fungsi utama semikonduktor diterapkan di mobil adalah untuk mengontrol arus listrik. Makin canggih mobil, makin memerlukan jaringan listrik yang kompleks. Tak heran jika mobil sering disebut sebagai komputer berjalan.

Lihatlah bagaimana tampilan head-up, alat bantu mengemudi otonom, sensor, integrasi ponsel dan komunikasi, dan elemen performa tinggi di mesinnya. Semuanya terjadi karena semikonduktor.

Elektrifikasi kendaraan – Semikonduktor telah memungkinkan penggantian sistem manual dengan sistem listrik. Elektrifikasi pada sistem-sistem utama memberikan manfaat seperti peningkatan efisiensi kendaraan, pengurangan emisi karbon, dan meminimalkan ketergantungan minyak.

Terlebih, semikonduktor adalah kunci masa depan industri kendaraan listrik (EV). Semikonduktor membantu mengendalikan powertrain dan baterai. Semikonduktor juga digunakan pada berbagai layar sentuh yang dipasang di dasbor pengemudi dan di belakang kursi penumpang. Bahkan, alat super kecil menjadi otak saat mobil berjalan tanpa pengemudi.

Baca Juga: AMD EPYC Generasi Keempat Hadir Di Indonesia

Indonesia harusnya mengambil peran penting dalam industri semikonduktor. Bahkan, negara kita bisa menciptakan sebuah ekosistem besar. Yang mana, di saat ini kita juga tengah menggenjot ekosistem kendaraan listrik. Modal yang kita punya untuk industri semikonduktor sama dengan kendaraan listrik, yakni bahan bakunya. Jika kendaraan listrik butuh baterai yang bahannya kita punya yaitu nikel, maka untuk buat semikonduktor perlu komoditas silika.

Kita punya silika dan perusahaan yang menambangnya. Tetapi kita belum memiliki industri pengolahan silika hingga menjadi wafer silikon, khususnya solar grade silicon (SGS). Dari sisi potensi bahan baku industri PV (photovoltaic) dan semikonduktor, data BPS tahun 2022 menyebutkan potensi nilai substitusi impor untuk wafer silikon mencapai USD17,7 juta, USD120 juta produk semi konduktor, USD6,2 juta untuk solar cell tidak dirakit, dan USD65,9 Juta untuk solar cell dirakit.

Potensi ini ditindaklanjuti oleh Kementerian Perindustrian dengan menyusun Rencana Aksi Kebijakan Hilirisasi Komoditas Silika/Kuarsa. Langkah awalnya dengan menyusun draf Roadmap Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon Tahun 2025 – 2035.

Ilustrsi mobil pintar (Freepik)

Kemudian finalisasi penyusunan Roadmap Hilirisasi Silika menjadi Wafer Silikon 2025 – 2035 akan mulai dilaksanakan 2024, dilanjutkan dengan penyusunan peraturan Menteri Perindustrian terkait roadmap tersebut. Statista mencatat nilai pasar semikonduktor di Indonesia diproyeksikan mencapai USD1,528 miliar pada tahun 2023. Dari jumlah ini, lini sirkuit terpadu mendominasi pasar dengan volume pasar yang diproyeksikan sebesar USD1,187 miliar pada tahun 2023.

Lebih lanjut, kita ketahui Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sepakat untuk menjalin kerja sama penguatan rantai rantai pasok produk semikonduktor. Keputusan tersebut merupakah hasil dari peningkatkan kerja sama dua negara menjadi kemitraan strategis komprehensif di Gedung Putih, Washington DC pada Senin, 13 November 2023.

Apakah artinya, AMD akan masuk ke Indonesia? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Sebagai produsen tentu mereka akan mempertimbangkan data ini. Menurut Badan Pusat Statistik (2022), sebanyak 18,24 juta masyarakat Indonesia telah memiliki komputer/laptop hingga tahun 2021. Lalu, Niko Partners memperkirakan, jumlah gamers di Indonesia pada 2022 mencapai 180 juta orang. Hal itu berarti, sekitar 64,5% penduduk Indonesia merupakan gamers. Angka yang tidak bisa disepelehkan oleh AMD.

Bukan hanya laptop dan PC yang membutuhkan semikonduktor, tetapi juga mobil. Memang jumlah mobil cerdas yang dilayani oleh AMD belum banyak di Indonesia. Tapi ingat, kita tengah membangun ekosistem kendaraan listrik. Tentu, komponen utamanya adalah semikonduktor.

Layak kita tunggu, siapa produsen semikonduktor yang akan masuk ke Indonesia. Setidaknya untuk memperkuat pemain yang sudah ada, yakni PT Infineon Technologies Batam. Perusahaan industri asal Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor itu telah beroperasi sejak 1996.

Foto: Freepik

Facebooktwitterpinterestmailby feather
Agung Setiawan
Otak-atik, membaca, menulis dan membagikan seputar teknologi.
https://www.onetech.id

Leave a Reply

Top